Tepat satu tahun yang lalu mamaku operasi Batu Empedu, pertama kalinya dalam hidupnya operasi dan dirawat inap dalam waktu satu minggu. Awal ceritanya my wonderwoman ini sering sekali kambuh sakit disekitar perutnya dan setiap kedokter umum di klinik dekat rumah selalu mendiagnosa sakit maag yang kambuh, setiap sakit selalu seperti itu diagnosanya. Sampai satu hari dari pagi sudah tidak enak badannya tapi tetap semangat berangkat kerja sebagai guru di salah satu sekolah dasar negeri di Jakarta. itulah my wonderwoman yang mengajarkan anaknya untuk tetap semangat kerja walaupun sedang sakit, bagi mamaku selagi kita bisa berdiri dan berjalan lakukanlah pekerjaanmu dengan giat hingga sukses itu kau raih, itulah petuah yang selalu diinformasikan kepada kami anak - anaknya. Tiap tahun mamaku ini selalu MCU rutin untuk kontrol kesehatannya namun ada yang terlewatkan dari paket MCU itu yaitu USG abdomen, jadi sebaiknya kalau MCU rutin setiap tahun itu kita pilih paket yang lengkap dengan USG abdomen untuk mengetahui kondisi organ tubuh bagian dalam perut kita.
Saat itu kami memilih untuk operasi dengan minim luka, agar mama bisa segera pulih dan beraktifitas seperti semula, dipilihlah metode operasi dengan Laparoskopi, namun saat berjalan 2 (dua) jam lebih operasi, dokter memanggil kami untuk approval operasi bedah terbuka karena ternyata empedunya harus diangkat, saat itu rasanya ga bisa digambarkan karena takut terjadi hal yang tidak kami inginkan, Tapi Alhamdulillah saat itu operasi mama berjalan lancar karena mama ditangani oleh dokter dan team RS yang profesional, untuk kami sekeluarga RS ini rekomendasikan dari segi pelayanan dan fasilitasnya, Alhamdulillah mama bisa sehat seperti semula.
Dari sekilas yang pernah kami alami satu tahun lalu, saya ingin berbagi Health Info tentang Batu Empedu ( Cholelithiasis )
Definisi Batu Empedu :
Batu Empedu adalah Gumpalan Material atau Kristal pada yang terbentuk dalam kandung empedu.
Jenis Batu Empedu :
- Batu Kolesterol : Jenis batu empedu yang paling umum, sering juga disebut dengan batu kolesterol karena warnanya yang terlihat kekuningan, Batu kolesterol mengandung kumpulan kolesterol yang tidak dapat dicerna dan beberapa senyawa lainnya.
- Batu Piqmen : Batu jenis ini berwarna coklat tua dan hitam karena mengandung bilirubin yang berlebihan.
Kandung
empedu berfungsi untuk membantu tubuh dalam mencerna lemak dengan cara
menyimpan dan melepaskan empedu ke usus kecil. Kandung empedu terletak di
bawah hati dan berbentuk seperti buah pir. Empedu juga dapat membantu
menghilangkan kolesterol dalam tubuh. Batu
empedu biasanya terbentuk akibat tersumbatnya kandung empedu atau saluran
empedu Anda. Batu empedu bisa tersusun dari campuran senyawa tertentu ataupun
kolesterol.
Ukuran
batu empedu berbeda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin memiliki batu
eempedu yang hanya berukuran seperti sebutir pasir, sementara beberapa lainnya
bisa sebesar bola golf. Tak hanya itu saja, jumlah batu yang terbentuk pun
dapat bermacam-macam, ada yang hanya memiliki satu buah batu dan ada juga yang
banyak. Batu empedu adalah kondisi yang dapat menyebabkan nyeri dan efek
berbahaya bagi tubuh.
Penyebab
Batu Empedu
Penyebab
batu empedu atau cholelithiasis belum diketahui secara pasti.
Namun, tingginya kadar kolesterol dan bilirubin di dalam kantung empedu diduga
menjadi penyebab utama terbentuknya batu empedu.
Kondisi
ini terjadi akibat cairan empedu tidak dapat melarutkan kelebihan kolesterol dan
bilirubin yang dihasilkan oleh hati, sehingga terjadi pengendapan di dalam
kantung empedu. Seiring waktu, endapan kolesterol dan bilirubin tersebut
menjadi serpihan kristal yang kemudian membentuk batu empedu.
Terbentuknya
batu empedu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada beberapa faktor yang
dapat meningkatkan risiko seseorang terkena batu empedu, yaitu:
- Berusia 40 tahun ke atas.
- Wanita, terutama yang telah memiliki anak, ibu hamil,
atau sedang menjalani terapi hormon estrogen.
- Konsumsi makanan tinggi kolesterol, tinggi lemak, dan
rendah serat.
- Obesitas.
- Berat badan
turun drastis.
- Terdapat anggota keluarga yang pernah menderita batu
empedu.
- Penderita diabetes.
- Penderita penyakit liver, misalnya sirosis.
- Penderita kelainan darah, seperti leukemia atau anemia sel sabit.
- Penderita gangguan pencernaan, seperti Crohn’s Disease dan irritable
bowel syndrome.
- Konsumsi obat penurun kolesterol.
Tanda-tanda & gejala
Sebagian
besar kasus batu empedu tidak menunjukkan gejala yang khas. Namun, gejala
tampak saat ukuran batu empedu cukup besar, sehingga menyumbat saluran kandung
empedu ataupun saluran pencernaan lainnya.
Secara
umum gejala batu empedu dapat berupa:
- Nyeri mendadak dan terus-menerus
pada perut kanan atas.
- Nyeri mendadak dan terus-menerus
pada perut tengah, di bawah tulang dada.
- Nyeri punggung di antara tulang bahu
Anda.
- Nyeri di bahu kanan.
- Demam.
- BAB dempul, berwarna putih atau
pucat.
- Mual dan muntah.
- Gejala nyeri akibat penyakit satu ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam. Biasanya kemunculan gejala jika Anda mengonsumsi makanan tertentu dengan kadar lemak yang tinggi.
Kemungkinan
ada tanda-tanda dan gejala batu empedu yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda
memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, jangan ragu untuk melakukan
konsultasi dengan dokter Anda.
Dokter
akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab dan memantabkan
diagnosis. Dengan begitu, dokter akan mengetahui pengobatan terbaik sesuai
dengan kondisi Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Anda
harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:
- Nyeri perut hebat dan terus-menerus
sehingga Anda tidak dapat duduk, atau bahkan melakukan aktivitas sehari-hari.
- Badan atau mata berwarna kuning.
- Demam tinggi atau menggigil.
- Nafsu makan yang menurun.
- Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, segera konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Obat & Pengobatan
Apa saja pilihan pengobatan untuk kondisi ini?
Batu
empedu yang tidak menyebabkan gejala tidak membutuhkan terapi, namun
membutuhkan pengawasan yang ketat. Namun jika Anda memiliki riwayat penyakit
seperti diabetes, tekanan darah tinggi pada hati (hipertensi portal), serta
sirosis hati, maka dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk melakukan
pengobatan. Berbagai kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko
terjadinya komplikasi jika batu empedu yang Anda miliki tidak diobati dengan
tepat.
Beberapa
pengobata yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala batu empedu di antaranya:
1.
Obat asam empedu
Jika
gejala tidak terlalu parah dan kristal yang terbentuk di dalam empedu belum
begitu besar, penggunaan obat-obatan bisa membantu. Selain obat pereda nyeri,
dokter mungkin juga akan memberikan resep obat asam empedu. Obat asam empedu
mengandung beberapa bahan kimia tertentu seperti ursodiol atau chenodiol yang
telah terbukti mampu melarutkan batu empedu. Obat ini tersedia dalam pil asam
empedu oral.
Obat-obatan
ini bekerja dengan cara mengikis empedu sehingga memungkinkan batu empedu pecah
lalu larut terbawa urin. Bagi banyak orang pil ini dapat ditoleransi dengan
baik oleh pasien. Namun, jika Anda tidak memiliki gejala, pengobatan yang
paling umum adalah “tunggu dan lihat perkembangannya”.
Bahkan
jika batu empedu kambuh berulang kali, dokter mungkin menunda perawatan
atau pembedahan karena masalah kesehatan lainnya. Jika operasi Anda tertunda,
Anda harus tetap berada di bawah perawatan dokter dan segera melaporkan jika
gejalanya kambuh lagi.
2. Suntikan
MTBE
Pilihan
perawatan satu ini melibatkan penyuntikan pelarut yang dikenal sebagai
metil tersier-butil eter (MTBE). Pelarut tersebut akan disuntikkan ke kantong
empedu untuk melarutkan batu empedu. Penelitian telah menunjukkan bahwa MTBE
cepat melarutkan kristal yang terbentuk di empedu.
Akan
tetapi sama seperti prosedur medis lainnya, suntik MTBE juga memiliki beberapa
efek samping. Bahkan efek samping yang paling serius bisa menyebabkan rasa
terbakar parah. Oleh karena itu, jika Anda ingin menggunakan metode suntik MTBE
sebagai perawatan batu empedu, pastikan untuk mencari tahu semua informasi
tentang prosedur ini, termasuk tanyakan pula pada dokter terkait manfaat serta
efek samping yang mungkin muncul.
3.
Terapi Extracorporeal Shock Wave Lithotrips (ESWL)
Extracorporeal
Shock Wave Lithotrips (ESWL) adalah pilihan pengobatan batu empedu lainnya
yang tanpa operasi. Terapi ini paling efektif jika batu empedu soliter masih
berdiameter kurang dari 2 sentimeter.
Tujuan
pengobatan ini adalah untuk memecah atau menghancurkan batu empedu dengan
mengirimkan gelombang kejut melalui jaringan lunak tubuh.
4.
Endoscopic retrograde cholangio-pancreatography (ERCP)
Penyumbatan
akibat batu pada saluran empedu bisa ditangani dengan prosedur Endoscopic
Retrograde Cholangio Pancreatography (ERCP). Prosedur ini bertujuan untuk
menghilangkan batu empedu tanpa mengangkat kantong empedu bagi mereka yang
kondisinya tidak cukup kuat untuk menjalani prosedur operasi.
Prosedur
ini bisa memakan waktu sekitar 30-60 menit, atau lebih cepat. Lamanya waktu
prosedur akan tergantung pada kondisi pasien serta tingkat kesulitan yang
dialami dokter ketika melakukan prosedur. Setelah menjalani prosedur ini,
pasien umumnya harus menginap satu malam di rumah sakit untuk pemantauan
kondisi.
5.
Operasi
Operasi
biasanya menjadi pilihan terbaik apabila berbagai cara di atas tidak juga
membuat kondisi Anda membaik dan gejala batu empedu yang Anda alami cenderung
serius. Biasanya prosedur medis satu ini dianjurkan jika batu empedu terus
kembali terbentuk. Jika kantong empedu Anda diambil, cairan empedu akan
mengalir langsung dari hati ke usus kecil Anda.
Metode
operasi pengangkatan kantung empedu yang paling sering dilakukan dokter adalah
kolesistektomi laparoskopik, alias operasi lubang kunci. Prosedur ini tidak
akan melibatkan sayatan besar. Dokter hanya akan membuat satu sayatan kecil di
sekitar pusar, dan dua atau tiga sayatan lainnya dengan ukuran yang lebih kecil
di kanan perut. Meski begitu operasi ini tetap membutuhkan bius total, sehingga
Anda tidak akan berada dalam kondisi sadar selama tindakan.
Anda
tak perlu khawatir ketika ingin melakuka operasi pengangkatan kantung empedu.
Pengambilan kantung empedu tidak akan memengaruhi kondisi Anda sehari-hari. Hal
ini karena kantung empedu bukan termasuk ke dalam organ penting yang harus Anda
miliki agar bisa bertahan hidup.
Perlu
dipahami bahwa setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu,
selalu konsultasi ke dokter Anda untuk menentukan pilihan pengobatan terbaik
sesuai dengan kondisi Anda.
Pencegahan
Apa yang harus saya lakukan untuk mencegah batu
empedu?
Ada
beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena batu
empedu, di antaranya:
Jangan
menunda makan
Cobalah
berusaha untuk makan tepat pada waktunya. Menunda atau justru melewatkan makan
dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit satu ini.
Turunkan
berat badan secara perlahan
Jika
Anda memiliki berat badan berlebih atau obesitas, berusahalah untuk menurunkan
berat badan guna mencapai berat yang ideal. Namun ingat penurunan berat badan
yang Anda lakukan harus diimbangi dengan olahraga dan asupan makanan yang
tepat.
Jangan
pilih cara instan dengan menggunakan obat diet abal-abal yang banyak dijual di
pasaran. Selain tidak terjamin keamanannya penggunaan obat diet abal-abal juga
justru akan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit lainnya.
Perhatikan
asupan makanan
Batu
empedu dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan sehat dan kaya akan serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
Kemudian, hindari makanan yang berlemak atau memiliki kadar kolesterol yang
tinggi. Menjaga berat badan dengan melakukan diet sehat juga dapat menurunkan
risiko terjadinya batu empedu.
Olahraga
teratur
Olahraga
secara rutin memegang peranan penting untuk menjaga kesehatan Anda secara
keseluruhan, termasuk agar terhindar dari penyakit satu ini. Seperti yang sudah
disebutkan di atas, obesitas adalah salah satu faktor risiko penyebab batu empedu.
Dengan
memperbanyak aktivitas fisik dan melakukan olahraga secara teratur, risiko Anda
mengalami obesitas pun akan menurun. Hal ini pada akhirnya juga menurunkan
risiko Anda terkena batu di kantung empedu.
Mengonsumsi
minyak zaitun
Dilansir
dari laman WebMD, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi minyak
zaitun sekitar 2 sendok makan sehari dapat menurunkan risiko Anda terkena batu
empedu.
Ya,
para peneliti telah menemukan bahwa orang-orang yang rutin mengonsumsi minyak
zaitun berisiko lebih rendah terkena penyakit batu empedu. Senyawa yang
terkandung dalam minyak zaitun terbukti membantu mengurangi kadar kolesterol
dalam darah dan kandung empedu. atau yang lebih hemat dengan mengurangi penggunaan minyak saat memasak, dan jika harus menggunakan minyak jangan digunakan berkali kali.
Sumber :