Monday, 16 December 2019

Batu Empedu ( Cholelithiasis )

Tepat satu tahun yang lalu mamaku operasi Batu Empedu, pertama kalinya dalam hidupnya operasi  dan dirawat inap dalam waktu satu minggu. Awal ceritanya my wonderwoman ini sering sekali kambuh sakit disekitar perutnya dan setiap kedokter umum di klinik dekat rumah selalu mendiagnosa sakit maag yang kambuh, setiap sakit selalu seperti itu diagnosanya. Sampai satu hari dari pagi sudah tidak enak badannya tapi tetap semangat berangkat kerja sebagai guru di salah satu sekolah dasar negeri di Jakarta. itulah my wonderwoman yang mengajarkan anaknya untuk tetap semangat kerja walaupun sedang sakit, bagi mamaku selagi kita bisa berdiri dan berjalan lakukanlah pekerjaanmu dengan giat hingga sukses itu kau raih, itulah petuah yang selalu diinformasikan kepada kami anak - anaknya. Tiap tahun mamaku ini selalu MCU rutin untuk kontrol kesehatannya namun ada yang terlewatkan dari paket MCU itu yaitu USG abdomen, jadi sebaiknya kalau MCU rutin setiap tahun itu kita pilih paket yang lengkap dengan USG abdomen untuk mengetahui kondisi organ tubuh bagian dalam perut kita. 

Saat itu kami memilih untuk operasi dengan minim luka, agar mama bisa segera pulih dan beraktifitas seperti semula, dipilihlah metode operasi dengan Laparoskopi, namun saat berjalan 2 (dua) jam lebih operasi, dokter memanggil kami untuk approval operasi bedah terbuka karena ternyata empedunya harus diangkat, saat itu rasanya ga bisa digambarkan karena takut terjadi hal yang tidak kami inginkan, Tapi Alhamdulillah saat itu operasi mama berjalan lancar karena mama ditangani oleh dokter dan team RS yang profesional,  untuk kami sekeluarga RS ini rekomendasikan dari segi pelayanan dan fasilitasnya, Alhamdulillah mama bisa sehat seperti semula. 

Dari sekilas yang pernah kami alami satu tahun lalu, saya ingin berbagi Health Info tentang Batu Empedu ( Cholelithiasis )

Definisi Batu Empedu :

Batu Empedu adalah Gumpalan Material atau Kristal pada yang terbentuk dalam kandung empedu.


Jenis Batu Empedu :

  1. Batu Kolesterol : Jenis batu empedu yang paling umum, sering juga disebut dengan batu kolesterol karena warnanya yang terlihat kekuningan, Batu kolesterol mengandung kumpulan kolesterol yang tidak dapat dicerna dan beberapa senyawa lainnya.
  1. Batu Piqmen : Batu jenis ini berwarna coklat tua dan hitam karena mengandung bilirubin yang berlebihan. 




Kandung empedu berfungsi untuk membantu tubuh dalam mencerna lemak dengan cara menyimpan dan melepaskan empedu ke usus kecil. Kandung empedu terletak di bawah hati dan berbentuk seperti buah pir. Empedu juga dapat membantu menghilangkan kolesterol dalam tubuh. Batu empedu biasanya terbentuk akibat tersumbatnya kandung empedu atau saluran empedu Anda. Batu empedu bisa tersusun dari campuran senyawa tertentu ataupun kolesterol.
Ukuran batu empedu berbeda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin memiliki batu eempedu yang hanya berukuran seperti sebutir pasir, sementara beberapa lainnya bisa sebesar bola golf. Tak hanya itu saja, jumlah batu yang terbentuk pun dapat bermacam-macam, ada yang hanya memiliki satu buah batu dan ada juga yang banyak. Batu empedu adalah kondisi yang dapat menyebabkan nyeri dan efek berbahaya bagi tubuh.
Penyebab Batu Empedu
  
Penyebab batu empedu atau cholelithiasis belum diketahui secara pasti. Namun, tingginya kadar kolesterol dan bilirubin di dalam kantung empedu diduga menjadi penyebab utama terbentuknya batu empedu.
Kondisi ini terjadi akibat cairan empedu tidak dapat melarutkan kelebihan kolesterol dan bilirubin yang dihasilkan oleh hati, sehingga terjadi pengendapan di dalam kantung empedu. Seiring waktu, endapan kolesterol dan bilirubin tersebut menjadi serpihan kristal yang kemudian membentuk batu empedu.
Terbentuknya batu empedu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena batu empedu, yaitu:

Tanda-tanda & gejala
Sebagian besar kasus batu empedu tidak menunjukkan gejala yang khas. Namun, gejala tampak saat ukuran batu empedu cukup besar, sehingga menyumbat saluran kandung empedu ataupun saluran pencernaan lainnya.
Secara umum gejala batu empedu dapat berupa:
  • Nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut kanan atas.
  • Nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut tengah, di bawah tulang dada.
  • Nyeri punggung di antara tulang bahu Anda.
  • Nyeri di bahu kanan.
  • Demam.
  • BAB dempul, berwarna putih atau pucat.
  • Mual dan muntah.
  • Gejala nyeri akibat penyakit satu ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam. Biasanya kemunculan gejala jika Anda mengonsumsi makanan tertentu dengan kadar lemak yang tinggi.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala batu empedu yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter Anda.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab dan memantabkan diagnosis. Dengan begitu, dokter akan mengetahui pengobatan terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:
  • Nyeri perut hebat dan terus-menerus sehingga Anda tidak dapat duduk, atau bahkan melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Badan atau mata berwarna kuning.
  • Demam tinggi atau menggigil.
  • Nafsu makan yang menurun.
  • Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, segera konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Obat & Pengobatan
Apa saja pilihan pengobatan untuk kondisi ini?
Batu empedu yang tidak menyebabkan gejala tidak membutuhkan terapi, namun membutuhkan pengawasan yang ketat. Namun jika Anda memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi pada hati (hipertensi portal), serta sirosis hati, maka dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk melakukan pengobatan. Berbagai kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi jika batu empedu yang Anda miliki tidak diobati dengan tepat.
Beberapa pengobata yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala batu empedu di antaranya:
1. Obat asam empedu
Jika gejala tidak terlalu parah dan kristal yang terbentuk di dalam empedu belum begitu besar, penggunaan obat-obatan bisa membantu. Selain obat pereda nyeri, dokter mungkin juga akan memberikan resep obat asam empedu. Obat asam empedu mengandung beberapa bahan kimia tertentu seperti ursodiol atau chenodiol yang telah terbukti mampu melarutkan batu empedu. Obat ini tersedia dalam pil asam empedu oral.
Obat-obatan ini bekerja dengan cara mengikis empedu sehingga memungkinkan batu empedu pecah lalu larut terbawa urin. Bagi banyak orang pil ini dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien. Namun, jika Anda tidak memiliki gejala, pengobatan yang paling umum adalah “tunggu dan lihat perkembangannya”.
Bahkan jika batu empedu kambuh berulang kali, dokter mungkin menunda perawatan atau pembedahan karena masalah kesehatan lainnya. Jika operasi Anda tertunda, Anda harus tetap berada di bawah perawatan dokter dan segera melaporkan jika gejalanya kambuh lagi.
2. Suntikan MTBE
Pilihan perawatan satu ini  melibatkan penyuntikan pelarut yang dikenal sebagai metil tersier-butil eter (MTBE). Pelarut tersebut akan disuntikkan ke kantong empedu untuk melarutkan batu empedu. Penelitian telah menunjukkan bahwa MTBE cepat melarutkan kristal yang terbentuk di empedu.
Akan tetapi sama seperti prosedur medis lainnya, suntik MTBE juga memiliki beberapa efek samping. Bahkan efek samping yang paling serius bisa menyebabkan rasa terbakar parah. Oleh karena itu, jika Anda ingin menggunakan metode suntik MTBE sebagai perawatan batu empedu, pastikan untuk mencari tahu semua informasi tentang prosedur ini, termasuk tanyakan pula pada dokter terkait manfaat serta efek samping yang mungkin muncul.
3. Terapi Extracorporeal Shock Wave Lithotrips (ESWL)
Extracorporeal Shock Wave Lithotrips (ESWL) adalah pilihan pengobatan batu empedu lainnya yang tanpa operasi. Terapi ini paling efektif jika batu empedu soliter masih berdiameter kurang dari 2 sentimeter.
Tujuan pengobatan ini adalah untuk memecah atau menghancurkan batu empedu dengan mengirimkan gelombang kejut melalui jaringan lunak tubuh.
4. Endoscopic retrograde cholangio-pancreatography (ERCP)
Penyumbatan akibat batu pada saluran empedu bisa ditangani dengan prosedur Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography (ERCP). Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan batu empedu tanpa mengangkat kantong empedu bagi mereka yang kondisinya tidak cukup kuat untuk menjalani prosedur operasi.
Prosedur ini bisa memakan waktu sekitar 30-60 menit, atau lebih cepat. Lamanya waktu prosedur akan tergantung pada kondisi pasien serta tingkat kesulitan yang dialami dokter ketika melakukan prosedur. Setelah menjalani prosedur ini, pasien umumnya harus menginap satu malam di rumah sakit untuk pemantauan kondisi.
5. Operasi
Operasi biasanya menjadi pilihan terbaik apabila berbagai cara di atas tidak juga membuat kondisi Anda membaik dan gejala batu empedu yang Anda alami cenderung serius. Biasanya prosedur medis satu ini dianjurkan jika batu empedu terus kembali terbentuk. Jika kantong empedu Anda diambil, cairan empedu akan mengalir langsung dari hati ke usus kecil Anda.
Metode operasi pengangkatan kantung empedu yang paling sering dilakukan dokter adalah kolesistektomi laparoskopik, alias operasi lubang kunci. Prosedur ini tidak akan melibatkan sayatan besar. Dokter hanya akan membuat satu sayatan kecil di sekitar pusar, dan dua atau tiga sayatan lainnya dengan ukuran yang lebih kecil di kanan perut. Meski begitu operasi ini tetap membutuhkan bius total, sehingga Anda tidak akan berada dalam kondisi sadar selama tindakan.
Anda tak perlu khawatir ketika ingin melakuka operasi pengangkatan kantung empedu. Pengambilan kantung empedu tidak akan memengaruhi kondisi Anda sehari-hari. Hal ini karena kantung empedu bukan termasuk ke dalam organ penting yang harus Anda miliki agar bisa bertahan hidup.
Perlu dipahami bahwa setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, selalu konsultasi ke dokter Anda untuk menentukan pilihan pengobatan terbaik sesuai dengan kondisi Anda.


Pencegahan
Apa yang harus saya lakukan untuk mencegah batu empedu?
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena batu empedu, di antaranya:
Jangan menunda makan
Cobalah berusaha untuk makan tepat pada waktunya. Menunda atau justru melewatkan makan dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit satu ini.
Turunkan berat badan secara perlahan
Jika Anda memiliki berat badan berlebih atau obesitas, berusahalah untuk menurunkan berat badan guna mencapai berat yang ideal. Namun ingat penurunan berat badan yang Anda lakukan harus diimbangi dengan olahraga dan asupan makanan yang tepat.
Jangan pilih cara instan dengan menggunakan obat diet abal-abal yang banyak dijual di pasaran. Selain tidak terjamin keamanannya penggunaan obat diet abal-abal juga justru akan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit lainnya.
Perhatikan asupan makanan
Batu empedu dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan sehat dan kaya akan serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Kemudian, hindari makanan yang berlemak atau memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Menjaga berat badan dengan melakukan diet sehat juga dapat menurunkan risiko terjadinya batu empedu.
Olahraga teratur
Olahraga secara rutin memegang peranan penting untuk menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk agar terhindar dari penyakit satu ini. Seperti yang sudah disebutkan di atas, obesitas adalah salah satu faktor risiko penyebab batu empedu.
Dengan memperbanyak aktivitas fisik dan melakukan olahraga secara teratur, risiko Anda mengalami obesitas pun akan menurun. Hal ini pada akhirnya juga menurunkan risiko Anda terkena batu di kantung empedu.
Mengonsumsi minyak zaitun
Dilansir dari laman WebMD, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi minyak zaitun sekitar 2 sendok makan sehari dapat menurunkan risiko Anda terkena batu empedu.
Ya, para peneliti telah menemukan bahwa orang-orang yang rutin mengonsumsi minyak zaitun berisiko lebih rendah terkena penyakit batu empedu. Senyawa yang terkandung dalam minyak zaitun terbukti membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah dan kandung empedu. atau yang lebih hemat dengan mengurangi penggunaan minyak saat memasak, dan jika harus menggunakan minyak jangan digunakan berkali kali. 

Sumber :